SMBC Indonesia Catatkan Pertumbuhan Positif di Triwulan-I 2025, Berikut Rincian Lengkapnya

SMBC Indonesia Catatkan Pertumbuhan Positif di Triwulan-I 2025, Berikut Rincian Lengkapnya

Menara SMBC, CBD Mega Kuningan, Jakarta Selatan.






 

 

MEDIAHALUOLEO.COM | JAKARTA– PT Bank SMBC Indonesia Tbk (SMBC Indonesia) melanjutkan kinerja positif melalui pertumbuhan pendapatan operasional dan penyaluran kredit retail selama Triwulan I-2025 berkat kekuatan fundamental bisnis dan pertumbuhan signifikan di segmen bank digital.

Catatan positif tersebut juga menegaskan perkembangan bisnis SMBC Indonesia yang baru saja membagikan dividen sebesar Rp 562,6 miliar, atau sekitar Rp 52,85 per lembar saham. Perseroan pun optimistis untuk memperkuat posisinya sebagai salah satu institusi keuangan terdepan di Indonesia.

Henoch Munandar, Direktur Utama PT Bank SMBC Indonesia Tbk, mengatakan bahwa SMBC Indonesia terus menunjukkan resistensinya terhadap dinamika pasar global yang menantang dengan kinerja operasional yang solid dan berkelanjutan.

“Pencapaian ini semakin memperkuat langkah kami untuk mengarungi 2025 dengan strategi integrasi bisnis yang efektif untuk melayani setiap segmen nasabah serta menciptakan pertumbuhan yang lebih bermakna bagi masyarakat,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Rabu (30/04/2025).

Laporan keuangan konsolidasi SMBC Indonesia periode Januari-Maret 2025 sudah memperhitungkan kinerja Grup OTO. Sementara untuk periode yang sama tahun sebelumnya, SMBC Indonesia belum memperhitungkan kinerja Grup OTO, mengingat akuisisi dilakukan pada akhir Maret 2024.

SMBC Indonesia mencatat peningkatan pendapatan operasional sebesar 42% secara year- on-year (yoy) menjadi Rp 4,6 triliun pada Triwulan I-2025.

Di tengah kondisi suku bunga yang masih tinggi serta tantangan ketidakpastian perekonomian global, Bank berhasil membukukan kenaikan pendapatan bunga bersih meningkat 34% yoy menjadi Rp 4,1 triliun, yang antara lain berasal dari pendapatan bunga dari kredit, penempatan aset likuid, dan pendapatan bunga bersih Grup OTO.

Selain itu, pertumbuhan pendapatan juga dikontribusikan oleh pendapatan fee dari Grup OTO.

Laba bersih setelah pajak (konsolidasi) selama Januari-Maret 2025 mencapai Rp 634 miliar, naik 2% yoy. Pencapaian ini juga didukung oleh bergabungnya Grup OTO ke dalam konglomerasi SMBC Indonesia dalam memberikan produk dan layanan untuk nasabah di berbagai segmen. 


 



Kredit retail tumbuh 31% yoy berkat kontribusi dari Joint Finance (282% yoy), Jenius (di luar Digital Micro, 22% yoy), dan Mikro (29% yoy).

Sementara itu, kredit korporasi dan komersial lebih rendah sebesar 2% yoy dengan adanya dinamika suku bunga, fluktuasi nilai tukar, dan persaingan pasar yang ketat yang memengaruhi keputusan bisnis korporasi secara umum.

Di sisi lain, kredit usaha kecil dan menengah (UKM) mencatatkan pertumbuhan 2% yoy yang dapat membantu sektor UKM untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan.

Secara total penyaluran kredit SMBC Indonesia meningkat 1% yoy menjadi Rp 188,1 triliun.

Lebih lanjut, total aset SMBC Indonesia tumbuh tipis mencapai Rp 240,1 triliun.

Total dana pihak ketiga lebih rendah sebesar 2% yoy menjadi Rp 117,4 triliun, namun SMBC Indonesia tetap mempertahankan performa dana pihak ketiga di segmen retail dengan mencatat pertumbuhan sebesar 14% yoy menjadi Rp 59,2 triliun, dibandingkan Rp 51,9 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan dana pihak ketiga di segmen retail ini didukung oleh transformasi di sejumlah cabang di sejumlah kota sepanjang Triwulan I-2025, sebagai kelanjutan dari transformasi merek yang diluncurkan Bank menjelang akhir tahun 2024.

Sementara itu, deposito berjangka tumbuh 6% yoy menjadi Rp 75,4 triliun, sehingga berdampak ke rasio CASA yang lebih rendah menjadi sebesar 36%.

*Kinerja Signifikan Jenius dalam Mendukung Pertumbuhan yang Lebih Bermakna

Sementara itu, Jenius, solusi life finance dari SMBC Indonesia bagi masyarakat digital savvy, terus memperkuat posisinya sebagai pemimpin sektor perbankan digital di Indonesia. Jenius telah membukukan 6 juta pengguna terdaftar pada akhir Maret 2025, naik 8% yoy.

Jenius juga mencatat kenaikan dana pihak ketiga sebesar 19% menjadi Rp 31,7 triliun. Pencapaian ini menunjukkan kontribusi penting Jenius dalam mendukung inklusi keuangan di Indonesia, termasuk memperluas akses ke layanan perbankan digital.

Penyaluran kredit oleh Jenius juga meningkat 19% menjadi Rp 3,3 triliun. Kenaikan ini adalah bukti kinerja solid dari berbagai produk pinjaman Jenius yang meliputi Flexi Cash, Digital Micro, Kartu Kredit Jenius, dan Jenius Paylater.

Selain itu, Jenius meluncurkan dua inovasi terbarunya, yaitu Cash Cow dan Bayar & Nabung pada bulan Maret 2025. Melalui peluncuran ini, Jenius ingin menjawab kebutuhan masyarakat digital savvy yang semakin dinamis, cerdas, dan terintegrasi antara kebutuhan transaksi harian dan menumbuhkan dana tabungan.

Cash Cow merupakan sebuah tabungan dengan bunga kompetitif sebesar 6% per tahun yang saat ini dapat diisi melalui cashback yang didapatkan dari promo merchant favorit, dan juga kapabilitas Bayar & Nabung. Selain itu, Cash Cow juga memungkinkan Teman Jenius untuk melacak dan mengelola dana di dalam Cash Cow secara otomatis dan transparan.

*Konsistensi Program Daya Menghadirkan Dampak Positif untuk Masyarakat Luas

SMBC Indonesia juga terus menciptakan pertumbuhan yang lebih bermakna bagi masyarakat luas melalui program Daya. Upaya tersebut terbukti dengan lebih dari 2,6 juta peserta telah menerima manfaat dari program Daya melalui 2.111 kegiatan pemberdayaan sepanjang Januari-Maret 2025.

Melalui program Daya, SMBC Indonesia konsisten memberikan layanan kesehatan untuk nasabah pensiunan melalui layanan konsultasi kesehatan secara luring dan daring, serta seminar kesehatan yang disiarkan di cabang-cabang SMBC Indonesia.

Pada periode Januari-Maret 2025, 810 nasabah mengikuti layanan kesehatan dan 4.195 nasabah mengikuti seminar kesehatan.

Program Daya pun terus berinovasi untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas melalui situs web daya.id. Wadah yang menawarkan program pemberdayaan digital tersebut telah menjangkau 326.861 pengunjung melalui 279 informasi dan materi pembelajaran. Selain itu, 1.248 orang juga telah terdaftar sebagai pengguna daya.id.

 

 

 

 

 

 

 

Lp. Zul/PPI

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama